Senin, 03 Oktober 2011 By: Dwi Utariningsih, S.pd

Morfologi Tumbuhan


Morfologi Tubuh Tumbuhan
1.    Akar (Radix)
Akar tumbuhan berfungsi :
a)   menyerap dan  mengangkut air dan mineral terlarut dari dalam tanah menuju ke seluruh tubuh tumbuhan,
b)  melakatkan dan menopang tubuh tumbuhan,
c)   Sebagai penyimpan cadangan makanan,
d)  Membantu pernapasan secara difusi.

Akar tumbuhan terdiri dari :
a)   Leher akar atau pangkal akar (collum),
b)  Batang akar (corpus radicis),
c)   Cabang – cabang akar atau akar lateral (radix lateralis),
d)  Serabut akar (fibrilla radicalis),
e)   Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis),
f)   Ujung akar (apex radicis),
g)  Tudung akar (calyptra)
Sistem perakaran pada tumbuhan :
a)   Akar tunggang
     Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
b)  Akar serabut
            Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.






1.    Batang (Caulis)
Berdasarkan morfologi batangnya, tumbuhan dibedakan mejadi 2 kelompok:
a)   Tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis)
Tumbuh-tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya lobak (Raphanus sativus L.). Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang jarang-jarang, bercabang-cabang, dan mendukung bunga- bunganya.
b)  Tumbuhan berbatang jelas (planta caulis), dan dibedakan menjadi :
§ Tumbuhan berbatang lunak atau herba (herbaceus)
   batang yang lunak dan berair
§ Tumbuhan berkayu (lignosus),
Batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon- pohon (arbores) dan semak-semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga (Mangifera indica L.)
§ Tumbuhan batang rumput (calmus)
Batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa L.) dan rumput (Gramineae) pada umumnya.

Berdasarkan bentuknya, batang dibedakan menjadi:
1.   Batang bulat (teres)
      Contoh: Kelapa (Cocos nucifera L.), Pinang (Areca catechu L.), Bambu kuning (Bambusa vulgaris L.)
2.   Batang bersegi (angularis)
      Dibedakan menjadi:
      a.  Segi tiga (triangularis)
           Contoh : Teki (Cyperus rotundus L.)
      b. Segi empat (quadrangularis)
           Contoh: Iler (Coleus scutellarioides Benth,), Markisa (Passiflora quaransgularis L. )
3.   Batang pipih
      Batang pipih ini biasanya lalu melebar berwarna hijau menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun.
      Contoh:
      a. Filokladia ( Phyllocladium) yaitu batang amat pipih mempunyai pertumbuhan terbatas.
           Contoh: Jakang (Muahlenbeckia platyclada Meissn.)
      b. Kladodia (Cladodium) yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan.
           Contoh: Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)

Berdasarkan arah tumbuhnya, batang dibedakan menjadi:
1.   Tegak lurus (erectus) Jika arahnya lurus ke atas.
      Contoh: Pepaya (Carica papaya L.), Kelapa (Cocos nucifera L.)
2.   Menggantung (pendulus, dependens)
      Yaitu terdapat pada tumbuhan yang hidup di lereng-lereng gunung atau di tepi jurang atau tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai epifit.
      Contoh: Anggrek merpati ( Dendrobium crumenatum Swartz.)
3.   Berbaring (humifusus)
      Yaitu jika batang terletak pada permukaan tanah dengan ujung yang sedikit membengkok ke atas. Contoh: Semangka (Ciitrullus vulgaris Schrad.)
4.   Menjalar atau merayap (repens)
      Yaitu jika batang berbaring, tetapi dari buku-bukunya keluar akar.
      Contoh : Ubi jalar (Ipomea batatas Poir.)
5.   Serong ke atas atau condong (ascendens)
      Yaitu pangkal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas.
      Contoh: Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
6.   Mengangguk (nutans)
      Yaitu batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi lalu membengkok kembali ke bawah.
      Contoh: Bunga matahari (Heliantis annuus L.)
7.   Memanjat (scendens)
      Yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjangnya.
      Contoh:
§ Akar pelekat, pada sirih (Piper betle L.)
§ Akar pembelit, pada panili (Vanila planifolia Andr.)
§ Cabang pembelit, pada anggur (Vitis vinifera L.)
§ Daun pembelit, pada kembang sungsang (Gloriosa superba L.)
§ Tangkai pembelit, pada kari (Pisum sativum L.)
§ Duri, pada mawar (Rosa) dan Bougenvil (Bougainvellea spectabilis Willk.)
8.   Membelit (volubilis)
            Yaitu jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti memanjang akan tetapi tidak menggunakan alat-alat khusus melainkan batangnya sendiri dengan meilit penunjangnya.




Batang yang mengalami modifikasi membentuk fungsi khusus :
a)   Geragih (stolon)
b)  Wiwilan atau tunas air
c)   Rhizoma
d)  Umbi batang (tuber)
Umbi Kormus (corm),
















Morfologis daun lengkap atau daun sempurna :
a)   Upih daun atau pelepah daun
b)  Tangkai daun atau petiola
c)   Helaian daun (lamina)


Berdasarkan susunan daunnya terbagi atas ;
a)   Daun tunggal
     Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja
b)  Daun majemuk
     Pada tangkainya bercabang – cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.

  





Morfologi daun beragam, tergantung karena adanya variasi bentuk pada helaian daun, ujung daun, susunan, dan ukuran tulang daun, serta tepi daun, terbagi atas :
a. Berdasarkan bentuk helaian daun antara lain :
§ bulat atau bundar (orbicularis),
§ jorong (ovalis),
§ Bulat telur (ovatus),
§ bentuk jantung (cordatus),
§ bentuk garis (linearis),
§ bentuk pita (ligulatus),
§ bentuk pedang (ensiformis)

 b.Berdasarkan susunannya, tulang daun dibedakan menjadi :
§tulang daun menyirip (penninervis),
§tulang daun menjari (palminervis),
§tulang daun sejajar (rectinervis),
§tulang daun melengkung (curvinervis)

c. Berdasarkan ukurannya, tulang daun dibedakan menjadi 3 macam :
§ ibu tulang daun (costa),
§ tulang cabang (nervus lateralis),
§ urat daun (vena)

d.Berdasarkan bentuk ujung daun, antara lain :
§runcing (acutus),
§meruncing (acuminatus),
§membulat (rotundus),
§terbelah (retusus),
§berduri (mucronatus)

4.    Bunga (Flos)

Fungsi bunga : alat perkembangbiakan generatif tanaman/alat reproduksi tumbuhan.
 Struktur bunga umumnya dibentuk oleh bagian – bagian berikut ini :
a)   Tangkai bunga (pedicelus)
b)  Dasar bunga (receptaculum)
c)   Perhiasan bunga, yang dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelopak (calix) dan mahkota (corolla). Adapun kelopak dan mahkota jika bergabung menjadi satu dinamakan tenda bunga
d)  Alat kelamin bunga yang terdiri dari :
§ Benangsari/stamen (organ reproduksi jantan)
Bagian dari benang sari dibedakan menjadi :
1)   Tangkai Sari (filamentum)
2)   Kepala Sari (Antera)
3)   Penghubung Ruang sari (connectivum)
§ Putik/pistillum (organ reproduksi betina)
   Bagian dari putik dibedakan menjadi :
1)   Bakal buah (ovarium)
        2) Tangkai putik (stylus)
 
Bunga terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
a)   bunga lengkap/sempurna, jika bunga memiliki bagian bunga yang lengkap
b)  bunga tidak lengkap/tidak sempurna, jika bunga tidak memiliki satu atau lebih bagian bunga.

Berdasarkan alat kelaminnya, bunga digolongkan menjadi :
a)   Bunga tunggal, yaitu bunga jantan (flos masculus) dan bunga betina (flos feminus), contoh : jagung (Zea mays)
b)  Bunga berkelamin ganda/bunga banci (hermaphrodite), pada bagian 1 bagian bunga terdapat benangsari dan putik. Contoh : Bunga Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
c)   Bunga mandul/tidak berkelamin, pada bagian bunga tidak terdapat benang sari maupun putik.

Berdasarkan letak kelamin bunganya, tumbuhan dikelompokan menjadi :
a)   Tumbuhan berumah 1, tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (1 batang tumbuhan)
Contoh : jagung (Zea mays), mentimun (Cucumis sativus)
b)  Tumbuhan berumah 2, Jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya. Artinya dalam 1 batang tumbuhan hanya terdapat bunga jantan saja atau bunga betina saja.
Contoh : Salak (Salacca edulis)
c)   Poligam
Jika dalam satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama – sama.
Contoh : Pepaya (Carica papaya)


5.    Buah (Fructus)

 














Fungsi buah adalah sebagai cadangan makanan
 Struktur buah :
a)   Lapisan luar yang keras (epikarp)
b)  Lapisan tengah yang tebal dan berdaging/berserabut (mesokarp)
c)   Lapisan dalam berupa selaput tipis atau lapisan sel yang keras (endokarp)

 Buah terbagi atas 2 macam, yaitu :
a)   Buah sejati
Adalah buah yang dibentuk oleh seluruh jaringan pada bakal buah. Buah sejati ditemukan pada buah papaya, durian, mangga, tomat, dan sebagainya.
b)  Buah semu
Adalah buah yang dibentuk bukan hanya dari bakal buah saja, tetapi juga berasal dari dari bagian-bagian bunga yang lainnya. Contoh buah semu : nanas (dibentuk dari bakal buah dan kelopak bunga), apel (buah berasal dari bunga yang menggembung/membesar), nangka (buahnya berasal dari kelopak bunga yang tumbuh menebal dan berdaging), jambu mede (buahnya berasal dari tangkai bunga yang membesar).

6.    Biji (Semen)


Fungsi biji adalah embrio tumbuhan.

Berdasarkan jumlah daun lembaganya, tumbuhan dibedakan menjadi 2 kelompok :
a)   Tumbuhan monokotil
b)  Tumbuhan dikotil
    
Berdasarkan letaknya, tumbuhan dibedakan menjadi 2 kelompok :
a)   Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)
b)  Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
    
Biji dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :
a)   kulit biji (spermodermis)
b)  tali pusat (funiculus)
inti biji (nucleus seminis)


7.    Adaptasi Tumbuhan

Berdasarkan bentuk adaptasi morfologis terhadap lingkungan hidupnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3, diantaranya :
1.   Tumbuhan xerofit
     Adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan kering dan tandus atau di daerah sedikit air, seperti gurun pasir.
2.   Tumbuhan hidrofit
     Adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan air dalam waktu yang lama
3.   Tumbuhan higrofit
     Adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang basah atau lembap

Berdasarkan masa hidupnya, tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok :
1.   Tumbuhan annual (annuus), adalah tumbuhan yang berumur pendek. Paling panjang hidupnya hanya mencapai 1 tahun. Contoh : tanaman palawija
2.   Tumbuhan dua tahun (bienial), adalah tumbuhan yang masa hidupnya mencapai 2 tahun. Contohnya : Tanaman bit gula (Beta vulgaris)
Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, adalah tumbuhan berumur panjang, masa hidupnya bertahun – tahun bahkan mencapai ratusan tahun. Contohnya : pohon mangga (Mangifera indica)














0 komentar:

Posting Komentar